Kenapa Drama China Kini Kembali Berkembang di Tengah Gempuran Drama Korea dan Jepang
6 Juni 2025 Oleh Novemberian Official Store 0

Kenapa Drama China Kini Kembali Berkembang di Tengah Gempuran Drama Korea dan Jepang?

Novemberian.com – Drama China atau C-Drama dari https://dramachina.id/ kini kembali merebut perhatian pasar hiburan Asia dan global di tengah dominasi drama Korea dan Jepang.

Popularitas ini bukan datang tiba-tiba, melainkan hasil dari strategi industri yang adaptif, kuatnya nilai budaya, serta dukungan distribusi digital lintas negara.

Dengan pendekatan yang lebih relevan terhadap selera global, drama-drama asal Tiongkok mampu menawarkan alternatif segar bagi penonton internasional.

Fenomena ini tidak hanya berdampak pada angka tontonan, tetapi juga membuka peluang baru bagi China untuk memperkuat citra budayanya melalui medium audio-visual.

Drama seperti Hidden Love, Love Between Fairy and Devil, hingga The Longest Promise menjadi sorotan karena mampu menghadirkan narasi emosional dan visual artistik yang menarik perhatian lintas usia.

Daya tarik drama China kini terletak pada kombinasi antara kedalaman cerita dan kekayaan budaya yang dibalut dalam produksi berkualitas tinggi.

Baca Juga: Rekomendasi Drama Sekolah China Terbaik

Strategi Adaptif di Balik Popularitas C-Drama

Salah satu kunci kebangkitan drama China adalah strategi adaptif yang diterapkan oleh pelaku industri hiburan dalam merespons selera pasar yang semakin dinamis.

Berbeda dari era awal 2000-an, di mana drama China cenderung repetitif dan memiliki tempo cerita lambat, kini C-Drama hadir dengan ritme yang cepat dan jalan cerita yang lebih relevan.

Genre yang ditawarkan pun semakin beragam, mulai dari fantasi sejarah, thriller psikologis, hingga kisah kehidupan sehari-hari yang menyentuh hati.

Produser dan penulis skenario turut melakukan riset mendalam terhadap minat audiens, sehingga menghasilkan naskah yang lebih kontekstual dan mudah dipahami lintas budaya.

Contoh paling nyata terlihat dari popularitas drama seperti Go Ahead, yang mengangkat isu keluarga dan masa remaja dengan cara yang universal.

Kehadiran aktor-aktor muda berbakat seperti Zhao Lusi, Wang Yibo, Yang Zi, hingga Bai Jingting juga memberi warna baru dalam industri ini.

Penampilan mereka tidak hanya memikat secara visual, tetapi juga menunjukkan kemampuan akting yang semakin matang dan ekspresif.

Sementara itu, kualitas teknis produksi turut berkembang signifikan.

Penggunaan CGI berkualitas tinggi, sinematografi sinematik, hingga tata kostum dan tata artistik yang detil menciptakan pengalaman menonton yang imersif.

Tidak sedikit drama China yang kini mampu menyamai, bahkan melampaui standar produksi Korea dan Jepang dari sisi teknis.

Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa drama-drama tersebut mulai dilirik oleh platform global seperti Netflix, Disney+, hingga Prime Video.

Kekuatan Budaya dan Nilai Lokal yang Mengglobal

Selain dari sisi produksi, kekuatan C-Drama juga terletak pada penekanan nilai-nilai budaya yang tetap dipertahankan dalam narasi modern.

Penonton global menyambut baik kehadiran unsur-unsur lokal seperti adat istiadat, arsitektur tradisional, nilai kekeluargaan, hingga seni bela diri dan kuliner khas.

Dalam banyak drama bergenre fantasi atau sejarah, penonton seperti diajak “berwisata budaya” tanpa harus datang langsung ke Tiongkok.

Drama seperti Eternal Love dan Love and Redemption menjadi bukti bahwa cerita dengan latar sejarah dan legenda China kuno tetap menarik di tengah arus modernisasi global.

Penonton dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, merasa terhubung dengan nilai-nilai konservatif dan kekeluargaan yang banyak diangkat dalam cerita.

Ini menjadi pembeda utama dengan drama Korea yang cenderung lebih berfokus pada dinamika romansa urban dan gaya hidup modern.

Bagi penonton Muslim, drama China juga relatif lebih “aman” dari sisi konten karena minim adegan vulgar dan tetap menjaga kesopanan dalam penggambaran hubungan antar karakter.

Dalam konteks diplomasi budaya, C-Drama berperan sebagai alat “soft power” yang memperkenalkan wajah Tiongkok secara positif ke dunia.

Tanpa harus bersifat propaganda, narasi yang diangkat justru menunjukkan kompleksitas kehidupan sosial masyarakat China dalam berbagai sudut pandang.

Peran Platform Streaming dalam Ekspansi Global

Salah satu faktor pendorong utama kebangkitan drama China adalah distribusi melalui platform streaming internasional.

Dengan dukungan subtitle multibahasa dan akses mudah, penonton dari berbagai negara dapat menikmati drama China secara legal dan berkualitas tinggi.

Platform seperti WeTV, iQIYI, Viki, dan Bilibili semakin agresif menjalin kerja sama dengan platform besar seperti Netflix dan Disney+.

Ketersediaan episode lengkap dan fitur interaktif seperti komentar real-time, voting karakter, serta forum diskusi turut meningkatkan keterlibatan penonton.

Fanbase internasional pun mulai tumbuh, termasuk dari Indonesia, Filipina, Thailand, hingga Amerika Serikat dan Brasil.

Konten buatan penggemar seperti review, reaction video, hingga fan art menjadi bagian dari ekosistem C-Drama yang aktif dan dinamis.

Beberapa drama bahkan dirilis secara serentak di China dan negara-negara lain, mempercepat persebaran dan antusiasme penonton global.

Tren ini juga membuka peluang bagi kolaborasi lintas negara, di mana aktor atau produser China terlibat dalam proyek bersama dengan kreator dari Korea, Jepang, bahkan Barat.

Hal ini menjadi bentuk ekspansi yang tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga memperkaya pertukaran budaya antarnegara.***